![]() |
Siaran Pers |
Jakarta, 12 Maret 2025 - Hasil riset lembaga think tank Indonesia Financial Group (IFG), IFG Progress menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia akan mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk kesehatan, seiring dengan tren kenaikan inflasi kesehatan di Indonesia.
Hasil ini sejalan dengan Berdasarkan publikasi Health Trends 2025 yang dirilis oleh Mercer Marsh Benefit, inflasi medis Indonesia pada 2025 diproyeksikan mencapai 19%, naik 1,1% dari 17,9% pada 2024. Inflasi medis ini merupakan gambaran terhadap melonjaknya biaya Kesehatan.
Senior Research Associate IFG Progress, Ibrahim Kholilul Rohman mengungkapkan kondisi ini berdampak pada meningkatnya beban biaya kesehatan bagi Masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam mengelola pengeluaran kesehatan agar tetap terjangkau dan efektif.
Sebagai langkah antisipasi, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk menghadapi tingginya biaya layanan kesehatan:
1. Menerapkan Pola Hidup Sehat & Melakukan Pemeriksaan Kesehatan secara Rutin
Pencegahan merupakan langkah yang lebih efektif dan ekonomis dibandingkan pengobatan. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, mencukupi waktu istirahat, serta mengelola stres dengan baik guna mengurangi risiko penyakit. Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat dianjurkan untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak dini, sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan biaya perawatan yang lebih tinggi di kemudian hari.
2. Memiliki Asuransi Kesehatan
Kenaikan biaya layanan kesehatan merupakan tantangan yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, kepemilikan asuransi kesehatan menjadi langkah strategis dalam memastikan perlindungan finansial yang optimal. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan BPJS Kesehatan atau asuransi swasta sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Selain itu, mempertimbangkan pembelian manfaat tambahan (rider) seperti perlindungan terhadap penyakit kritis atau layanan rawat jalan dapat memberikan perlindungan yang lebih komprehensif.
3. Memanfaatkan Telemedicine
Layanan konsultasi medis secara daring (telemedicine) merupakan alternatif yang lebih ekonomis dan efisien dibandingkan kunjungan langsung ke fasilitas kesehatan. Selain itu, telemedicine memungkinkan masyarakat untuk menghemat waktu dan tenaga dengan akses layanan kesehatan yang tersedia 24 jam serta kemudahan pengiriman obat langsung ke rumah. Masyarakat disarankan untuk memanfaatkan platform telemedicine yang bekerja sama dengan penyedia asuransi guna memperoleh layanan kesehatan yang lebih terjangkau.
4. Menggunakan Opsi Obat Generik
Obat generik memiliki kandungan dan efektivitas yang setara dengan obat bermerek, namun dengan harga yang lebih terjangkau. Masyarakat dianjurkan untuk mempertimbangkan penggunaan obat generik sebagai alternatif yang lebih ekonomis. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker guna memperoleh rekomendasi obat generik yang sesuai saat menerima resep medis.
5. Memilih Fasilitas Kesehatan yang Terjangkau
Manfaatkan puskesmas, rumah sakit pemerintah, atau klinik yang bekerja sama dengan BPJS atau asuransi untuk mendapatkan biaya perawatan yang lebih murah. Bandingkan biaya layanan medis sebelum memilih tempat berobat.
6. Menyiapkan Dana Darurat Kesehatan
Sisihkan sebagian pendapatan untuk dana darurat kesehatan guna menghindari beban finansial mendadak. Jika memungkinkan, pertimbangkan membuka tabungan kesehatan atau investasi jangka panjang yang bisa digunakan untuk biaya medis