|
![]() |
![]() |
Insight / Stories
|
![]() |
RESEARCH IFG |
Sektor asuransi memainkan peran ekonomi yang sangat penting dengan membantu individu dan bisnis mengelola risiko serta ketidakpastian. Melalui mekanisme transfer risiko ke perusahaan asuransi, individu dan bisnis dapat mengurangi kemungkinan kebangkrutan dibandingkan dengan menanggung risiko secara mandiri. Peran ini semakin signifikan dalam beberapa dekade terakhir, terutama akibat perubahan iklim, krisis keuangan, dan pandemi COVID-19, yang memicu volatilitas lebih besar dalam indikator makroekonomi. Pemahaman mendalam tentang risiko ini menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan sektor asuransi di masa depan, khususnya di Indonesia dan kawasan ASEAN.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel makroekonomi dengan premi dan klaim asuransi. Menggunakan analisis regresi data panel tahunan, hubungan antara indikator makroekonomi dan premi bruto asuransi dianalisis pada sampel dari 63 negara selama periode 2010 hingga 2019. Indikator makroekonomi yang digunakan dalam model ini meliputi Produk Domestik Bruto (PDB) riil, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel makroekonomi memiliki peran signifikan dalam menentukan kinerja premi bruto dan klaim. Beberapa pembelajaran yang diperoleh antara lain: PDB riil, inflasi, dan suku bunga riil menunjukkan hubungan positif dan signifikan dengan premi bruto, sementara nilai tukar memiliki hubungan negatif. Namun, dampak jangka panjang dari variabel-variabel makroekonomi terhadap premi bruto bervariasi. Dari semua variabel tersebut, hanya PDB riil dan inflasi yang memiliki dampak jangka panjang.
Hasil ini memberikan implikasi bahwa pelaku pasar perlu menyediakan sistem manajemen risiko yang kuat dan komprehensif untuk menghadapi turbulensi makroekonomi. Pengawasan dan pemantauan indikator makroekonomi menjadi sangat penting, terutama di sektor yang sangat bergantung pada kondisi makroekonomi.